Perawatan medis, seperti terapi laser atau salep topikal, dapat membantu mengurangi tampilan bekas luka, tergantung jenisnya.
Obat-obatan alami, termasuk lidah buaya, juga dapat membantu. Merawat bekas luka yang sudah lama dapat bergantung pada jenis dan tampilannya.
Misalnya, perawatan untuk meratakan bekas luka yang menonjol kemungkinan besar tidak akan membantu bekas luka yang berlubang.
Perawatan yang paling efektif juga dapat bergantung pada warna kulit Anda. Tingkat keparahan bekas luka seringkali bergantung pada tingkat keparahan cedera atau kerusakan.
Bekas luka terbentuk secara berbeda di berbagai bagian tubuh dan berdasarkan usia orang yang terluka.
Lanjutkan membaca untuk mempelajari tentang pengobatan medis dan alami yang umum untuk penyembuhan bekas luka dan efektivitasnya untuk berbagai jenis bekas luka.
5 Perawatan Terbaik untuk Menghilangkan Bekas Luka
Belum ada cara yang diketahui untuk menghilangkan bekas luka sepenuhnya, tetapi banyak yang akan memudar seiring waktu.
Beberapa perawatan medis dan pilihan obat bebas (OTC) dapat membantu mengurangi tampilan bekas luka.
1. Gel atau Lembaran Silikon
Gel dan lembaran silikon adalah gel atau lembaran lembut dan fleksibel yang diaplikasikan seperti perban berperekat.
Gel dan lembaran silikon mungkin efektif untuk melembutkan kulit dan meratakan bekas luka. Beberapa jenis dapat dipakai setiap hari dan dicuci.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada kemasan untuk mengetahui berapa lama Anda dapat menggunakannya kembali.
Anda tidak memerlukan resep dokter, karena Anda dapat membelinya secara bebas di apotek terdekat.
2. Steroid
Injeksi kortikosteroid dapat bermanfaat dalam menangani tipe bekas luka tertentu, termasuk bekas luka keloid atau yang menebal.
Steroid tersebut disuntikkan secara langsung ke area jaringan parut untuk membantu menurunkan rasa gatal, perubahan warna pada kulit, dan sensasi terbakar yang mungkin muncul akibat bekas luka ini.
Biasanya, terapi ini tidak digunakan pada jenis bekas luka lain karena jika disuntikkan langsung ke bekas luka yang rata, dapat menyebabkan lekukan permanen.
Suntikan ini mengurangi pembengkakan dan meratakan bekas luka. Dokter cenderung memberikan suntikan ini beberapa kali selama beberapa bulan.
Anda dapat bertanya kepada dokter apakah mereka dapat menawarkan hal ini kepada Anda.
3. Terapi Laser
Juga disebut sebagai pelapisan ulang kulit laser atau revisi bekas luka laser, terapi laser untuk bekas luka biasanya bekerja dengan merangsang pembentukan kembali kolagen dan elastin kulit.
Meskipun tidak dapat menghilangkan bekas luka sepenuhnya, denyut cahaya dapat membuat bekas luka lebih rata, mengurangi perubahan warna, dan mengurangi rasa sakit serta gatal.
Terapi laser biasanya dilakukan oleh dokter kulit bersertifikat.
4. Lidah Buaya
Dalam tinjauan tahun 2019 terhadap 23 uji coba, para peneliti menyimpulkan bahwa lidah buaya dapat meningkatkan penyembuhan luka dan membantu menyamarkan bekas luka bila digunakan bersamaan dengan metode lain.
Cara menggunakannya:
- Buang "kulit" hijau tua dari sisi daun lidah buaya yang lebih rata.
- Keruk gel hijau muda yang hampir bening.
- Oleskan gel langsung ke bekas luka Anda dengan gerakan memutar.
5. Lemon
Tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa lemon dapat membantu dalam mengatasi bekas luka.
Penelitian yang dilakukan pada tikus pada tahun 2018 menunjukkan bahwa aplikasi minyak lemon secara topikal mampu mengurangi peradangan dan kerusakan pada kulit tikus.
Namun, minyak ini dapat menimbulkan efek samping jika dioleskan langsung pada kulit. Ekstrak dan minyak dari jeruk, termasuk lemon, jeruk nipis, jeruk, serta bergamot, diketahui dapat menyebabkan fotosensitivitas, atau reaksi berlebihan terhadap sinar matahari.
Jika Anda memutuskan untuk menerapkan produk berbasis jeruk pada wajah Anda, hindarilah paparan sinar UV pada kulit setidaknya selama 12 jam, dan selalu gunakan pelindung matahari.
Berdasarkan informasi yang ada, sebaiknya tetap menerapkan metode yang terbukti efektif untuk mengatasi bekas luka.
Jika Anda ingin bekas luka tampak kurang terlihat, Anda dapat mencoba pengobatan alami.
Namun, banyak pengobatan alami yang memiliki efek samping negatif dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efektivitasnya.
Seperti halnya pengobatan rumahan lainnya, konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional Anda sebelum memulai.
Dokter dapat memberikan wawasan dan rekomendasi tentang perawatan mana yang paling efektif untuk Anda. (Fahma Ardiana)