Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan

 Selamat datang kembali di settong.com pada kesempatan kali ini saya akan berbagi artikel tentang organisme yang dapat kamu simak di bawah ini.

Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan

Pengertian Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan

Organisme yang berfotosintesis tidak memerlukan makanan dari lingkungannya. Tumbuhan menghasilkan makanan. Tetapi tumbuhan ini tidak dapat menghasilkan tanpa bahan baku, tumbuhan memerlukan bahan anorganik misalnya karbon dioksida dan air. Semua hewan yang memakan tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung disebut konsumen. Bagi konsumen, makanan tidak hanya merupakan sumber langsung dari semua energy, tetapi juga merupakan materi yang diperlukan untuk membangun tubuhnya. Di samping itu juga diperlukan juga beberapa materi anorganik, terutama air. (Soemarwoto: 1980)

Dalam mengikuti liku-liku hubungan intraspesies dan antarspesies ini dapat diketahui adanya jalur-jalur lalu lintas pemindahan energy dari alam anorganik (tanah, air, udara, radiasi) ke dunia kehidupan (organic). Dimulai dari matahari yang merupakan sumber pokok, tumbuhan di bumi menerima sebagian dari radiasinya dan mengubahnya menjadi bentuk energy kimia dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini selanjutnya menjadi bahan dasar untuk keseluruhan makhluk hidup. Pola perpindahan materi telah berlangsung sejak timbulnya sejarah kehidupan di bumi ini. Perpindahan energy yang berbentuk makanan dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain dengan urutan tertentu disebut rantai makanan. (Dwidjoseputro: 1990) 


    Kita ambil contoh biji kacang tanah (paket energy) sebagai hasil fotosintesis tanaman kacang. Biji kacang ini bisa dimakan manusia, bisa dimakan tikus, bisa dimakan ayam dan lain-lain makhluk hidup pemakan tumbuhan. Peristiwa kacang dimakan tikus merupakan satu mata rantai. Mata rantai ini bisa disambung dengan satu mata rantai lagi, kalau tikus yang sudah makan kacang tadi dimakan seekor kucing. Peristiwa tikus dimakan kucing merupakan mata rantai kedua. Kalau kucing termakan seekor harimau atau hewan buas lainnya, maka peristiwa ini merupakan mata rantai ketiga. Kalau pada tubuh harimau ada kutu yang menghisap darah harimau, maka pemindahan enegi dari harimau ke kutu merupakan mata rantai keempat. 

    Dalam pemindahan paket energy dari satu makhluk ke makhluk yang lain terjadi penyusutan. Biji kacang itu suatu bahan organic yang dalam ekologi kita sebut biomassa. Tubuh tikus, kucing dan lain-lain makhluk hidup itu juga suatu biomassa. Dalam tubuh tikus dimana kacang dicerna, biomassa kacang mengalami peleburan menjadi 3 macam bentuk energy. Sebagian tetap berupa biomassa yang diasimilasikan dalam sel-sel jaringan tikus menjadi bagian dari protoplasma, sebagian yang lain mengalami pengoksidasian sehingga biomassa berubah menjadi energy gerak dan energy panas yang keduanya diperlukan juga oleh tikus. 

    Dapat dikatakan rantai makanan ialah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan decomposer. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. 

    Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.

    Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.

    Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem.

untuk lebih lengkap bisa download format ms word lengkap dengan daftar pustaka

baik itu saja info kali ini semoga bermanfaat

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form