Anime adalah salah satu media hiburan yang tampaknya membuat orang agak khawatir. Masa muda tidak memiliki masalah menonton Dragon Ball Z atau Sailor Moon sebelum sekolah, dan faktanya,
Anda mungkin mengingat kembali kenangan itu dengan rasa sayang yang tak terbantahkan. Namun, semakin tua orang, semakin besar kemungkinan mereka mengesampingkan anime dan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak boleh ditonton.
Di AnimeXin kalian bisa menemukan rekomendasi anime yang bisa kalian pilih.
Alasan Mengapa Anda Harus Menonton Anime
Namun dalam upaya untuk mengembalikan kecintaan terhadap anime, dibawah ini adalah pembahasan mengenai daftar alasan mengapa semua orang harus menonton anime!
1. Jarang Dibatalkan
Tidak ada yang lebih buruk daripada membiarkan diri Anda sepenuhnya terlibat dalam serial TV hanya untuk kemudian disingkirkan begitu jaringan memutuskan untuk membatalkannya.
Namun, hal ini jarang terjadi pada anime. Entah acara itu berakhir saat ceritanya berakhir (Fullmetal Alchemist) atau terus berlanjut dalam upaya mengejar manga (One Piece).
Dan jika manga tersebut dibatalkan, Anda selalu dapat terus melanjutkannya. Seperti pada Stellar Transformation S6E14.
2. Karakternya Unik dan Menarik
Anime menawarkan karakter yang sangat hidup dan beragam. Tokoh-tokoh dalam anime memiliki kepribadian yang dinamis, mereka adalah manusia seutuhnya (bahkan saat mereka bukan manusia).
Mereka memiliki mimpi dan tujuan, dan lebih dari itu, ada begitu banyak variasi dalam diri mereka. Hantu, detektif, setan, bajak laut, setan, siswa sekolah menengah, pekerja kantoran... dan masih banyak lagi.
Dan tidak ada batasan untuk karakter seperti apa, atau siapa mereka.
3. Karakter Memiliki Kekurangan dan Mati
Semacam sisi lain dari poin nomor 2 adalah bahwa karakter dalam anime tidak luput dari plot armor. Bahkan karakter yang benar-benar penting dalam alur cerita tidak kebal terhadap kematian, atau kekurangan.
Karakter yang sempurna tidak ada dalam anime, dan jika memang ada, biasanya karena karakter tersebut dibuat untuk membuktikan alur cerita.
4. Anime itu Relevan
Bukan alur ceritanya secara khusus, tetapi hanya karena sesuatu dianimasikan, tidak berarti itu bisa realistis atau relevan.
Sebagian besar anime akan mengandung filosofi moral yang serius dari situasi kehidupan nyata.
Dan hal-hal seperti pengambilan keputusan, kemampuan untuk mengatasi kehilangan, dan pentingnya hubungan kekeluargaan membentuk landasan dari hampir semua anime yang Anda tonton.
5. Ada Banyak Kemungkinan
Apa cerita paling acak yang dapat Anda pikirkan? Mungkin ada anime untuk itu. Sekolah penjudi kompulsif? Ada.
Alam semesta tempat manusia hidup berdampingan dengan sejumlah makhluk mitos? Ada.
Perjalanan seorang pria yang memakan buah ajaib dan mencoba menjadi Raja Bajak Laut? Ada. Tidak ada batasan tentang dunia atau karakter yang ada, sungguh menakjubkan.
6. Mengajarkan Anda tentang Budaya Jepang
Yang ini sedikit lebih halus, tetapi setiap anime diresapi dengan informasi tentang budaya Jepang. Dari frasa dan bahasa sehari-hari yang umum digunakan, tradisi populer, hari libur, mitos, dan hukum rakyat.
Ada sedikit sesuatu dari budaya yang luar biasa yang dipadukan dalam setiap cerita.
7. Karakter Wanita yang Kuat
Ada sedikit kesalahpahaman tentang cara anime menggambarkan wanita, tetapi artikel ini untuk memberi tahu Anda bahwa selain fisik, wanita dalam anime tidak ada sebagai layanan penggemar pria.
Mereka adalah karakter yang kuat dan dinamis—tidak ada gadis yang tertimpa masalah di sini (yah, sebagian besar)!
Wanita dalam anime berhadapan langsung dengan pria dalam adegan aksi dan sama-sama mungkin untuk menendang dan mencaci maki seperti pria mana pun.
8. Menghibur!
Mungkin alasan paling mendasar dari semua alasan dalam daftar ini, tetapi bisa dibilang yang paling penting, anime sangat menghibur!
Anime adalah tentang alur cerita yang cepat, menarik, dan menggugah pikiran yang terus bergerak dengan adegan aksi yang hebat dan cukup dramatis untuk membuat siapa pun tertarik!
Nah, itu dia. Semoga ada sesuatu dalam daftar ini yang meyakinkan Anda untuk mencoba anime lagi! (Fahma Ardiana)